Senin, 01 Maret 2010

Pimpinan RAPI Wilayah 04 Kapuas 2009-2012

Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 04 Kabupaten Kapuas pada Musyawarah Anggota dengan Agenda Pemilihan Ketua RAPI yang dilaksanakan pada, Sabtu (5/12/2009) di Sekretariat RAPI Wilayah 04 Jalan Maluku Kuala Kapuas, telah berhasil menetapkan Pimpinan RAPI Wilayah 04 Kapuas periode 2009-2012. Dalam pemilihan tersebut sebelumnya ada 5 bakal calon yang akan maju sebagai calon ketua RAPI periode 2009-2012, kelima calon itu ialah :

1. H. Suparman

2. Simpei Ilon

3. Eryantho Kamis

4. Rietna Kondrat

5. Misnadi.

Dan sesuai tata tertib pemilihan calon ketua, yang berhak maju sebagai calon adalah yang memperoleh suara sebanyak 30 % dan yang berhak memenuhi persyaratan tersebut adalah H. Suparman dan Simpei Ilon.

Setelah melalui rangkaian proses pemilihan, dukungan terbesar diungguli H. Suparman sebanyak 23 suara dan sekaligus mengungguli Simpei Ilon yang pada pemilihan itu memperoleh suara sebanyak 19 suara,

Terpilihnya pimpinan baru RAPI wilayah 04 Kapuas dalam musyawarah anggota yang berhasil menetapkan H. Suparman menjadi Ketua RAPI Wilayah 04 Kapuas, menggantikan ketua RAPI periode sebelumnya yang diketuai oleh Eryantho Kamis SE, MM.

Dengan program jangka pendek yang akan dilakukan yaitu membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam hal komunikasi. Disamping itu, akan menjalin komunitas untuk selalu bersinergi dalam mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kapuas seperti dibidang pemerintah, pemuda dan pembangunan.

Sedangkan untuk program jangka panjang yang akan dilakukan adalah dengan membantu pemerintah dalam program komunikasi khususnya dalam hal penanggulangan bencana alam yang terjadi setiap tahun seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan serta bencana alam lainnya.

RAPI adalah organisasi kemasyarakan yang bergerak di bidang komunikasi, kedepan dengan bersama Pimpinan yang baru RAPI dapat cerdas dalam berkomunikasi, dan tidak hanya berbicara akan tetapi cerdas dalam berpikir dan bertindak.

Minggu, 28 Februari 2010

Fungsi Sungai Kapuas

Mengamati fungsi sungai Kapuas

Kabupaten Kapuas terletak di Kuala Kapuas. Terdiri dari 12 kecamatan dan berpenduduk 340.236 jiwa. Dengan luas wilayah 14.999 km2 atau 1.499.900 ha, tingkat kepadatan 23 jiwa/km, dengan diliri dua sungai yaitu aliran Sungai Kapuas, dengan panjang ± 600,00 Km sebagai sungai terpanjang di Kabupaten Kapuas, kemudian ada Sungai Kapuas Murung, dengan panjang ± 66,38 Km

Dulunya sebelum jalan trans Kalimantan dibuat, sungai Kapuas memiliki peran yang sangat besar dalam usaha Niaga, Jalur transfortasi, mencari ikan, mandi dan mencuci pakaian. Sekarang setelah beberapa tahun lancarnya perjalanan darat fungsi perairan sungai sebagai jalur penyatu antar wilayah sungai Kapuas menurut gambaran tingkat kebutuhan masyarakat akan alat transfortasi dikatakan mulai kurang diminati, transfortasi sungai dibandingkan transfortasi darat yang kini jadi kebutuhan utama, alhasil hanya sebagian masyarakat yang memanfaatkan sungai kapuas sebagai bagian yang berarti dalam kehidupannya.

Dari berbagai pemanfaatan sekarang masih tetap seperti dahulu tetapi dari pantauan menyusuri sungai kapuas, tingkat penggunaan sungai tidaklah berubah banyak sehubungan dengan kemajuan alat tranfortasi dan tempat tinggal penyebaran penduduknya, aliran sungai kapuas tetap ramai diminati warga sebagai bagian dari kehidupannya, walaupun tidak seperti jalur darat yang lebih banyak digunakan.


Pada gambar terlihat warga yang memanfaatkan sungai kapuas sebagai sarana transfortasi dengan klotok.

Foto beberapa warga yang berkomunikasi di pinggiran sungai kapuas, dan sarana jual beli kayu masih tampak berjalan di aliran sungai kapuas

Kapal angkut barang rumah tangga, dari sembako sampai rak piring bahkan minyak bensin dan minyak tanahpun mungkin diangkut dengan kapal ini

Speedboad tetap menjadi primadona sebagai kapal air yang cukup diminati untuk perjalanan antar wilayah.

Anak-anak yang tampak riang gembira, mandi sore hari di aliran sungai Kapuas.

Demikian diminatinya sungai kapuas karena sungai ini masih tetap bersih, walaupun sebagian sudah mulai tercemar akibat sampah rumah tangga yang dibuang oleh masyarakat, namun jumlahnya tidaklah banyak, tetapi agar sungai kapuas tetap menjadi primadona maka perlulah tetap dijaga kebersihannya dari pencemaran lingkungan seperti sampah rumah tangga.